Senin, 23 Juni 2014

The Thorn, Si Cafe Racer 'Gado-gado'

Layaknya sebuah makanan khas Indonesia yang kita sebut 'gado-gado' yang terdiri dari berbagai macam jenis bahan makanan, hal itu pula yang nampak pada 'The Thorn si Cafe racer' ini. Tiga part pabrikan berbeda diadopsinya.

Meskipun berpenampilan klasik, tidak menjadikan Cafe racer ini bisa diremehkan dalam hal performa. Justru salah satu fokus modifnya kali ini mengacu pada peningkatan performa dapur pacu.
Menggunakan basis mesin Kawasaki Ninja EX500, sektor rangkanya ternyata mengadopsi bawaan Honda CB550 dengan bodywork terinspirasi oleh ajang GP tahun 60-an, serta teromol dari KTM Austria - menjadi tiga part pabrikan motor berbeda yang menyusunnya.
Proses pengerjaan diawali dengan mendesain ulang tangki bawaan Honda CB550 dengan sedikit memberikannya lekukan 'sayap'. Sisi ini membantu pengendara dapat menyandarkan lututnya dengan nyaman.

Desain jok dan buritannya terintegrasi atau segaris dengan desain tangkinya. Dibuat dengan sudut yang agresif pada bodywork-nya semakin memberikan karakter garang nan klasik. Semuanya ini merupakan hasil custom secara manual alias handmade.

Paling penting, sektor mesin Kawasaki EX500 yang semula hanya mampu tenaga 49 hp kini melonjak drastis menjadi 70 hp. Lonjakan tenaga ini berkat tune-up sektor dapur pacu dengan beberapa part racing baru. Selain itu pemotongan subframe juga menjadikan bobotnya lebih ringan sehingga menjadi sokongan meraih top performanya.Sumber 

 
Design by MotorMotif | Bloggerized by MotorMotif - Theme Blog | MotorMotif